Masalah kepemimpinan merupakan masalah yang urgen dihadapi oleh bangsa Indonesia, terutama yang berhubungan dengan sistem pengkaderan. Munculnya fenomena kriris kepercayaan dan krisis kepemimpinan yang melanda negeri ini, harus menjadi bahan renungan dan pemikiran semua pihak untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satu solusi yang dapat dikemukan ialah membangun system pengkaderan yang terprogram dan terpadu khususnya di sekolah. Pengkaderan tersebut disebut Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS). Khususnya di Buleleng, LDKS SMA/SMK/MA dilaksanakan di SMAN 1 Seririt (23 s/d 25 Juni). LDKS ini dibuka oleh dinas pendidikan, yaitu Kadisdik Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd., dan dihadiri oleh Kabid Dikmen Drs. Ketut Arjana, M.Pd., para kepala sekolah SMA/SMK/MA dan WAKASIS masing-masing.
Ketua panitia pelaksana LDKS Nyoman Gede Ardana, S.Pd., ditemui TPI (23/06) menyampaikan sasaran dari kegiatan ini adalah pengurus OSIS atau calon pengurus OSIS (CAPOS) SMA/SMK/MA se kabupaten Buleleng dan selanjutnya diimbaskan kepada seluruh pengurus OSIS di masing-masing sekolah. “Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan wawasan kepemimpinan, membangun kesadaran peserta untuk berkomunikasi dan bekerjasama, membentuk kedisiplinan, menciptakan sikap kepemimpinan yang efektif, dan menyatukan persepsi tentang MOS”, tegas Ardana. Latihan ini didukung oleh jumlah peserta sebanyak 114 orang (59 putra dan 55 putri). Selain itu biaya yang dikenakan kepada peserta sebesar Rp. 100 ribu per orang, dan tiap sekolah mengirim 2-6 orang siswa.
Ditemui ditempat yang sama Kadisdik Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. yang kemarin, mengatakan generasi muda harus dibangkitkan agar memiliki karakter sesuai karakter bangsa. Suyasa mengatakan program ini diadakan secara kontinyu tiap tahunnya melaksanakan LDKS untuk melatih pengurus OSIS melaksanakan pelatihan kepemimpinan dan bisa memberikan vibrasi kepada teman-teman disekolahnya masing-masing. Harapannya LDKS dapat menanamkan disiplin sejak awal kepada peserta.
Selanjutnya ketua Ikatan Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan (IWAKASIS) Drs. I Nengah Budana, menambahkan bahwa program LDKS ini rutin dilaksanakan tiap tahun. Menurut Budana, LDKS ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi pengurus dan calon pengurus OSIS, disamping itu juga diberikan materi tentang aturan MOS yang terbaru.
Ditanya terkait kendala yang dihadap saat LDKS, Suyasa menambahkan bahwa kelemahan yang bisa dilihat adalah ketika ada siswa yang dari jauh dan langsung berbaris untuk mengikuti apel bendera dan terjatuh. Jika terjadi seperti itu, maka peserta LDKS harus siap di segala cuaca, agar mereka punya ketangguahan dalam segala hal. “LDKS menanamkan konsep-konsep ketangguhan pada siswa, khususnya pengurus OSIS. Selain itu agar latihan ini bisa dilanjutkan di sekolah masing-masing”, tegas Suyasa
Diakhir perbincangan dengan TPI, Suyasa sempat mengatakan bahwa LDKS ini bertujuan agar pengurus OSIS memiliki dasar kepemimpinan sebelum menjadi pemimpin OSIS, untuk persiapan MOS PPDB, dan yang terpenting adalah bagaimana mereka bisa memimpin diri sendiri. “Supaya mereka punya karakter dan jiwa memimpin, karena di dalam keseharian sebagai OSIS mereka punya tantangan dan ancaman”, pungkas Suyasa. (rvn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar